Live di Sosmed Gagal Gara-gara Mata Kering? Ini yang Harus Kamu Tahu!


“Lho, kok kamu ngucek-ngucek mata terus? Kayak Cinderella belum sempat cuci muka,” celetuk suamiku pagi itu sambil menyeruput kopi hitam kesayangannya.

    Aku melirik dia sambil meringis, “Ini mataku perih banget, Mas. Udah kayak habis nyapu abu dapur kayak Cinderella beneran.”



    Dia tertawa, “Makanya, matanya diistirahatin dulu. Kalau nggak, nanti tikus-tikus sama burung-burung juga ogah bantuin kamu kerja saking capek liat kamu ngetik terus!”

    Kami berdua tertawa, tapi di balik candaan itu aku mulai sadar—iya juga, belakangan ini mataku makin sering protes.

Tanda-tanda Mata Kering yang Perlu Diwaspadai: Mata Sepet, Perih, Lelah



    Yup, jujur aja yaaa .. ketika usia bertambah, sempat sedih karena aku mikirnya "Aku belum pengen pensiun!" Semangat untuk terus produktif tak boleh padam, batinku.

    Nah, untunglah sahabatku Bunda Wiwi yang duluan berkarya sebagai afiliator digital memberikan jalan, mencerahkan hidupku yang mulai membosankan .. (apa sih..)

    Dengan santai kami bahas dong pekerjaan baru yang menantang ini!

Apa kerjaanku? 

Yes, duduk manis dengan ponsel pintar, dan sesekali di balik laptop, membalas pesan, mengatur strategi pemasaran, dan sesekali harus tampil live di media sosial untuk membagikan insight terbaru atau produk yang aku promosikan.

    Namun, belakangan ini ada yang mulai mengganggu ritme harian. Bukan soal algoritma yang berubah-ubah, tapi soal mata. Ya, mata yang jadi rewel: terasa sepet, perih, dan mudah lelah. Awalnya kupikir hanya karena kurang tidur. Tapi setelah terjadi hampir setiap hari, aku sadar: ini bukan cuma soal jam kerja. Ini adalah gejala mata kering.

    Waktu itu aku baru aja dapat kiriman sampel produk dari brand yang lagi hype, dan dijadwalkan live sore harinya. Udah siap-siap dandan, set ring light, tinggal klik tombol live… eh, mataku malah mendadak panas dan berair, kayak habis nonton drama Korea episode terakhir. Panik dong! Hampir aja batal tayang..  hiks hiks...

    Untung Pak Suami sigap, sambil bercanda, “Ini sih bukan mata influencer, tapi mata penyayang semesta. Saking sayangnya, sampe netesin air tiap lima menit.” Hadeh. Tapi dia langsung ambilin Insto Dry Eyes, aku ditetesin, dia yang gantiin live sebentar—bawain produk dengan gaya bapak-bapak yang salah sebut brand. Tapi ya itu, justru lucunya jadi bikin penonton betah. Sepuluh menit kemudian, mataku udah adem dan nyaman. Aku lanjut live sampai selesai—tanpa drama, tanpa air mata lagi.


Gejala Mata Kering yang Kerap Diabaikan

    Sering kali kita tak menyadari bahwa mata kita sedang memberi sinyal "tolong". Apalagi buat orang-orang seusia aku yang terbiasa menunda-nunda periksa kesehatan karena menganggap gejala kecil adalah hal biasa.

    Padahal, gejala mata kering sangat khas dan bisa dikenali sejak awal:
  • Mata sepet seperti ada yang mengganjal di kelopak.
  • Mata perih, terutama saat menatap layar terlalu lama.
  • Mata cepat lelah, bahkan setelah baru satu jam bekerja.
  • Kadang terasa seperti berpasir atau panas.
  • Penglihatan jadi sedikit kabur, terutama menjelang sore.

    Gejala-gejala ini tak boleh dianggap sepele. Ya, benar-benar #MataKeringJanganSepelein. Jangan sampai karena merasa “cuma sepet” atau “nanti juga sembuh sendiri,” kita mengorbankan kualitas hidup dan produktivitas kerja.

Mengapa Mata Kering Terjadi?

    Mata kering terjadi ketika produksi air mata berkurang atau kualitasnya menurun, sehingga permukaan mata tak cukup lembap. Ada banyak faktor penyebabnya, terutama jika kita berada dalam kelompok usia 50-an ke atas seperti aku.

    Berikut beberapa penyebab umum mata kering yang perlu kita waspadai:
  • Paparan layar gadget berlebihan
Siapa sangka, keseringan bekerja di depan layar bisa mengurangi frekuensi berkedip? Padahal, berkedip membantu menyebarkan air mata merata ke seluruh permukaan bola mata. Ketika kita jarang berkedip, permukaan mata jadi kering.
  • Usia dan perubahan hormon
Di usia 50-an, produksi air mata bisa menurun secara alami. Perubahan hormon, terutama pada wanita menopause, juga turut memengaruhi kesehatan mata.

  • Lingkungan ber-AC atau kering
Ruangan ber-AC yang dingin dan kering sangat berisiko memicu mata kering. Sayangnya, kantor dan ruang kerja rumah sekarang hampir semua menggunakan pendingin udara.
  • Penggunaan lensa kontak
Bagi yang masih memakai lensa kontak, risiko iritasi dan mata kering bisa meningkat jika tidak merawat dengan benar.
  • Kondisi medis atau obat-obatan tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes, rematik, atau penggunaan obat antihistamin dan anti-depresan juga bisa menjadi pemicu mata kering.

  • Kurang asupan nutrisi yang mendukung kesehatan mata
Vitamin A dan omega-3 sangat penting untuk menjaga kelembapan mata. Kurangnya asupan ini bisa memperburuk kondisi.

Dampak Jika Dibiarkan Terus

    Mungkin banyak yang menganggap mata kering hanya gangguan ringan. Tapi percayalah, dampaknya bisa sangat mengganggu:

1. Menurunkan fokus dan produktivitas kerja
Bagaimana bisa maksimal bekerja saat mata perih terus menerus? Rasanya seperti dipaksa nonton film buram selama berjam-jam.

2. Membatasi aktivitas
Saat mata lelah, rasanya ingin berhenti menatap layar. Padahal, sebagai afiliator, hampir semua pekerjaan bergantung pada laptop dan ponsel.

3. Risiko iritasi atau infeksi
Tanpa perlindungan air mata yang cukup, permukaan mata jadi lebih rentan terhadap debu dan kuman.

4. Gangguan penglihatan jangka panjang
Dalam beberapa kasus, mata kering kronis bisa menyebabkan kerusakan kornea.

Itu sebabnya, aku mulai mencari solusi yang praktis dan efektif.

Solusi Nyata: Tetesin INSTO Dry Eyes

    Setelah berkonsultasi dan membaca berbagai sumber, aku akhirnya menemukan solusi yang cocok untuk kondisi ini: INSTO Dry Eyes. Produk ini bukan sekadar tetes mata biasa, tapi diformulasikan khusus untuk mengatasi mata kering.

    Aku suka karena efeknya langsung terasa. Saat mata sepet, perih, dan lelah mulai datang, aku langsung tetesin Insto Dry Eyes dan dalam beberapa menit mata terasa segar kembali. Cocok banget buat aku yang sering harus live di Instagram atau Zoom tanpa bisa istirahat lama.

    Formula Insto Dry Eyes bekerja sebagai air mata buatan yang melembapkan dan melindungi mata dari iritasi. Aman digunakan beberapa kali sehari dan mudah dibawa ke mana saja.

Tips Menjaga Kesehatan Mata di Usia 50-an

Selain menggunakan tetes mata, ada beberapa langkah yang aku lakukan untuk menjaga kesehatan mata di usia ini:

  • Atur waktu kerja dengan pola 20-20-20
  • Setiap 20 menit, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek sejauh 20 kaki (6 meter). Ini membantu mengistirahatkan mata.
  • Perbanyak berkedip saat menatap layar
  • Konsumsi makanan tinggi vitamin A dan omega-3 seperti wortel, ikan, dan sayuran hijau.
  • Gunakan humidifier jika bekerja di ruangan AC
  • Jangan ragu konsultasi ke dokter mata jika keluhan berlanjut

Akhir Kata: Mata Kering Jangan Dianggap Sepele

    Usia 50 bukan alasan untuk berhenti mengejar mimpi atau menghasilkan dari dunia digital. Tapi kita juga perlu sadar, tubuh punya batasnya, termasuk mata. Jika sudah terasa gejala seperti mata sepet, perih, dan cepat lelah, jangan ragu untuk mengambil tindakan.

    Ingat, #MataKeringJanganSepelein. Saat produktivitas jadi taruhan, kita harus lebih peduli terhadap kenyamanan mata. Jangan tunggu sampai pekerjaan terganggu, live tergagap karena mata perih, atau bahkan harus rehat karena iritasi.

    Segera tetesin Insto Dry Eyes saat gejala muncul, dan jaga kesehatan mata seperti kita menjaga semangat hidup.

 

Komentar

Postingan Populer